Mengapa Harus UNPAR

Kampusnya Nyaman, Aman, dan Strategis

Sejak dasawarsa 1950-an mahasiswa UNPAR telah memperlihatkan proaktivitasnya. Belajar bukan hanya melalui kegiatan korikuler, namun juga melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kehidupan kemahasiswaan UNPAR selalu relatif bergairah, penuh energi, bergelora, dinamis, tidak pernah sepi. Tentu ini penting bagi perkembangan diri mahasiswa yang sedang bertransisi dari masa remaja menuju masa dewasa muda.

Kemahasiswaannya Dinamis

Perpaduan keamanan dan kenyamanan membuat Kampus UNPAR menjadi tempat yang diharapkan mampu mendorong perkembangan mahasiswa menjadi semakin dewasa dan berkarakter.

Berkepedulian Sosial

UNPAR didirikan sebagai ungkapan kepedulian Pendiri kepada masyarakat Indonesia yang pada waktu itu baru merdeka dari kolonialisme. Bersama dengan semua yang berkehendak baik, UNPAR turut serta mencerdaskan bangsa demi mengangkat martabat manusia dan masyarakat ke taraf yang lebih luhur. Kepedulian ini dinyatakan dalam sesanti UNPAR Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti. Hingga kini UNPAR terus berupaya mewujudkan kepedulian sosial ini dalam berbagai bentuk program dan kegiatan. Diharapkan sivitas akademika UNPAR menjadi agen perubahan sosial menuju masyarakat yang lebih baik.

Profil Unpar

Tahukah anda? UNPAR merupakan salah satu dari beberapa perguruan tinggi paling awal di Indonesia. Faktanya UNPAR juga merupakan perguruan tinggi Katolik pertama di Indonesia serta perguruan tinggi swasta pertama di Jawa Barat. UNPAR telah didirikan sejak tahun 1955, tepatnya di tanggal 17 Januari 1955.

Cermin utama mutu sebuah perguruan tinggi adalah reputasi alumninya. Alumni UNPAR berkarya di berbagai perusahaan swasta, perusahaan BUMN, berwirausaha, bekerja mandiri secara professional, namun juga berkarya di lungkungan pemerintahan, pendidikan, maupun lembaga non profit, di dalam maupun di luar negeri.

Sejak dahulu masyarakat secara umum mengakui mutu alumni UNPAR, yang dinilai cakap dalam bekerja, rajin, tekun, mempunyai sikap dan perilaku yang baik, jujur, setia dalam berelasi, dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Survey yang dilakukan oleh Pusat Data dan Analisis Tempo (PDAT) tahun 2010 memperlihatkan bahwa di benak masyarakat, UNPAR berada di antara sedikit perguruan tinggi swasta papan atas di Indonesia.

Mahasiswa UNPAR dari waktu ke waktu terus mengukir prestasi yang mengharumkan nama UNPAR dalam berbagai ajang di berbagai bidang, antara lain:

  1. Pascal Alfadian Pemenang kedua kontes Google India Code Jam tahun 2005 yang diikuti 14.000 peserta dari berbagai negara.
  2. Raynaldo Theodore menjuarai Sayembara Desain Arsitektur Nusantara tahun 2014, dengan mengusung gubahan dari rumah adat Lore Lindu, Poso, Sulawesi Tengah dengan sentuhan modern.
  3. Tim Basket termasuk di papan atas dalam Liga Basket Mahasiswa Nasional, selalu tampil mengesankan, dan sering menjadi juara.
  4. Mahitala (Mahasiswa Parahyangan Pecinta Alam) menjadi buah bibir masyarakat Indonesia ketika menorehkan prestasi besar dengan mencapai Seven Summits (7 puncak tertinggi di dunia), yaitu Cartensz Pyramid (4.884 mdpl) di Indonesia, Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Afrika, Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia, Vinson Massif (4.889 mdpl) di Antartika, Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, Everest (8.848) di Nepal, dan Denali (6.194 mdpl) di Alaska, tahun 2009-2011.
  5. LISTRA (Lingkung Seni Tradisional) membawa bendera Indonesia dalam festival internasional di Yunani, 1st Traditional Dance International Festival di Nea Anchialos, dan 10th World Folkdance Festival.
  6. PSM (Paduan Suara Mahasiswa) menjuarai The 51st Internationaler Chorwettbewerb di Spital an der Drau, Austria. PSM UNPAR, yang mewakili Indonesia, memperoleh Juara I. Selain itu, tim juga mendapat penghargaan Best Interpretation untuk lagu “Gloria Patri” yang dikarang oleh composer Indonesia, yaitu Budi Susanto Yohanes.

Itulah beberapa contoh dari sederet aneka prestasi mahasiswa UNPAR yang membanggakan.

Pembelajaran di UNPAR mengalami perkembangan. Nilai-nilai kedisiplinan, keteraturan, ketekunan, dan kejujuran terus dijaga, namun suasana joy dan fun ditambahkan. Proses pembelajaran tidak lagi terlalu berpusat pada dosen, namun semakin dialogis, partisipatif, bergeser menuju student centered learning, mendorong mahasiswa memiliki kepercayaan diri untuk tertarik dengan sesuatu, memiliki rasa ingin tahu, penasaran, bertanya, mencari jawaban, belajar secara lebih mandiri, dan bertanggung jawab.

Semakin hari semakin banyak orangtua yang menyadari betapa penting mengembangkan karakter anak di zaman yang semakin kompleks ini. Dwitunggal pendiri UNPAR menetapkan kalimat Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti sebagai sesanti UNPAR, secara singkat berarti berdasarkan ketuhanan menuntut ilmu untuk dibaktikan kepada masyarakat. Sesanti ini mencerminkan karakter yang hendak dikembangkan oleh seluruh sivitas akademika UNPAR.

Pada abad ke-21 ini UNPAR mencanangkan visi sebagai komunitas akademik “humanum yang bersemangat kasih dalam kebenaran”. Inilah karakter yang dipupuk kepada para dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

Bagaimana pendidikan karakter dilaksanakan di UNPAR? Pertama melalui atmosfer kehidupan kampus yang beraroma humanum, integral, dan transformatif. Sivitas akademika yang berinteraksi dalam kegiatan akademik maupun non-akademik diharapkan secara lembut terinspirasi untuk tumbuh berkembang menjadi pribadi-pribadi yang semakin dewasa dan berkarakter. Selain itu, Lembaga Pengembangan Humaniora (LPH) menyelenggarakan beberapa jenis geladi (latihan) untuk mengembangkan potensi mahasiswa. Melalui gelada-geladi, UNPAR mendorong mahasiswa mengembangkan dirinya secara lebih utuh, bukan hanya di ruang kelas namun juga di alam, bukan hanya sebagai individu namun juga sebagai tim, bukan hanya mandiri namun juga berkolaborasi, bukan hanya hard skill namun juga soft skill, bukan hanya mengembangkan otak kiri namun juga otak kanan.

Selanjutnya, untuk menyiapkan manusia dewasa muda dalam berkarya/berwirausaha, UNPAR melakukan upaya penyiapan/pengembangan karier berupa pelatihan kecakapan praktis, komunikasi, pengembangan potensi, pemberian informasi dan wawasan, job fair, maupun mediasi permintaan dan penawaran kerja.

Begitu banyak beasiswa bagi mahasiswa yang memenuhi persyaratan. UNPAR memiliki komitmen memberikan kesempatan belajar bagi kaum muda yang berpotensi akademik memadai namun secara ekonomis perlu memperoleh bantuan.

Saat ini tersedia beasiswa bagi mahasiswa UNPAR senilai seluruhnya sekitar Rp.8.000.000.000,- (delapan milyar rupiah) dalam satu tahun. Sebuah angka yang tidak kecil bagi sebuah perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa sekitar 10.000 (sepuluh ribu) orang. Angka tersebut kemungkinan besar akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. Dana beasiswa berasal dari sejumlah donatur maupun dari sumber internal. Dana beasiswa dialokasikan untuk beberapa jenis beasiswa dengan skema yang berbeda-beda.

Perpaduan kemanan dan kenyamanan membuat Kampus UNPAR menjadi tempat yang diharapkan mampu mendorong perkembangan mahasiswa menjadi semakin dewasa dan berkarakter.

Sejak dasawarsa 1950-an mahasiswa UNPAR telah memperlihatkan proaktivitasnya. Belajar bukan hanya melalui kegiatan korikuler, namun juga melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kehidupan kemahasiswaan UNPAR selalu relatif bergairah, penuh energi, bergelora, dinamis, tidak pernah sepi. Tentu ini penting bagi perkembangan diri mahasiswa yang sedang bertransisi dari masa remaja menuju masa dewasa muda.

UNPAR didirikan sebagai ungkapan kepedulian Pendiri kepada masyarakat Indonesia yang pada waktu itu baru merdeka dari kolonialisme. Bersama dengan semua yang berkehendak baik, UNPAR turut serta mencerdaskan bangsa demi mengangkat martabat manusia dan masyarakat ke taraf yang lebih luhur. Kepedulian ini dinyatakan dalam sesanti UNPAR Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti. Hingga kini UNPAR terus berupaya mewujudkan kepedulian sosial ini dalam berbagai bentuk program dan kegiatan. Diharapkan, sivitas akademika UNPAR menjadi agen perubahan sosial menuju masyarakat yang lebih baik.